Selasa, 15 Okt 2024

Jemaah Aolia Sudah Salat Id Jumat Lalu, Hari Ini Kemenag Gunung Kidul Beri Tanggapan

Hadi Jakariya
6 Apr 2024 16:54
News 0
2 menit membaca

FREENTALK – Jemaah Masjid Aolia di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi sorotan karena kembali menggelar Salat Id lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan pemerintah.

Tindakan itu merupakan kali kedua terjadi setelah pada tahun 2023 mereka juga melakukan hal serupa dengan menggelar Salat Id dua hari lebih cepat dari jadwal resmi.

Pada tahun 2023, Jemaah Aolia melaksanakan Salat Id pada hari Kamis (20/4/2023), sedangkan pemerintah menetapkan Salat Idul Fitri 2023 jatuh pada Sabtu (22/4/2023). Perbedaan ini juga disorot oleh PP Muhammadiyah yang menetapkan Salat Idul Fitri 2023 pada Jumat (21/4/2023).

Tahun ini, tepatnya pada Jumat (5/4/2024) lalu, Jemaah Masjid Aolia di Gunung Kidul, Yogyakarta, kembali melaksanakan Salat Idul Fitri lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan pemerintah.

Menyikapi hal ini, Kepala Kemenag Gunung Kidul H. Sa’ban Nuroni, dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube CNN Indonesia pada Sabtu, 6 April 2024, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pendekatan terhadap Jemaah Aolia dan para tokohnya.

Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan edukasi kepada mereka agar dapat kembali kepada keyakinan yang dianggap lazim oleh mayoritas umat Muslim di Indonesia.

H. Sa’ban Nuroni menganggap bahwa perbedaan pelaksanaan Salat Id hingga 5 hari tidak lazim, sehingga pihak Kemenag Gunung Kidul akan memberikan edukasi kepada Jemaah Aolia agar mereka dapat mengikuti aliran Muslim yang umumnya diikuti di Indonesia.

“Ini tentunya kita melakukan pendekatan kepada ee yang bersangkutan dan juga kepada tokoh-tokoh agama Nggih kita akan melakukan edukasi kepada jemaahnya ee untuk ya kembali kepada apa keyakinan yang lazim begitu ya,” ungkap H. Sa’ban Nuroni.

Pihak Kemenag Gunung Kidul juga berharap agar nantinya Jemaah Aolia dapat menggunakan akal sehat mereka untuk mengikuti apa yang dianggap lazim oleh organisasi keagamaan utama seperti NU, Muhammadiyah, dan juga kebijakan pemerintah dalam menentukan jadwal Salat Idul Fitri.

“Kita melakukan edukasi kepada masyarakat agar bisa menggunakanih akal Sehatnya untuk bisa mengikuti apa yang sudah lazim bisa mengikuti NU, Pemerintah dan juga bisa mengikuti Muhammadiyah,” jelasnya.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *