FREENTALK – Pemerintah Kota Tangerang berhasil mencapai prestasi gemilang dengan menurunkan angka stunting dari 15,3 persen pada tahun 2021 menjadi 11,8 persen pada tahun 2022.
Penurunan sebesar 3,5 persen ini sejalan dengan upaya serupa di seluruh Provinsi Banten, yang mengalami penurunan dari 24,5 persen menjadi 20 persen. Capaian ini juga mendekati target nasional yang telah ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Dilansir melalui laman resmi tangerangkota pada Selasa, 12 Desember 2023, Ketua IDI Kota Tangerang, dr. Mohamad Rifki, memberikan penjelasan mengenai penurunan angka stunting ini. Ia menyatakan bahwa keberhasilan tersebut adalah hasil dari kolaborasi yang baik dan kerja keras seluruh pihak di Kota Tangerang.
“Urusan stunting bukan perkara satu pihak. Jadi saya menilai kolaboratif banyak pihak di Kota Tangerang adalah kunci utama penurunan stunting yang signifikan ini,” tegas dr. Rifki.
Pada Rakor TPPS Kota Tangerang, Pemkot Tangerang memberikan penghargaan kepada 14 pegawai yang berkontribusi dalam penanganan stunting. Penghargaan tersebut mencakup berbagai kalangan, seperti TNI, Polri, tenaga medis, pegawai swasta, dan lainnya. Dr. Rifki menyebut penghargaan ini sebagai langkah yang tepat untuk memberikan semangat baru agar semua sektor terus berkolaborasi dalam menangani dan mencegah kasus stunting di Kota Tangerang.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa penanganan stunting di Kota Tangerang dilakukan melalui program-program dari pendekatan preventif hingga kuratif. Program tersebut mencakup pendampingan ibu hamil dan bayi melalui program Kader Srikandi dan Tatalaksana Gizi Buruk Segera Pulih (Laksa Gurih).
“Termasuk program pendampingan bagi calon pengantin untuk memberikan edukasi dan pemahaman. Program peningkatan kesehatan masyarakat, Pemkot Tangerang juga memiliki Kader Srikandi yaitu kader Sedari Dini Kawal Ibu Hamil dan Bayi,” ungkap dr. Dini.
Dengan angka stunting mencapai 11,8 persen, 13 kecamatan di Kota Tangerang terus berinovasi untuk memaksimalkan upaya penurunan dan pencegahan. Contohnya, Kecamatan Cibodas dengan program Gerakan Sedekah Stunting Cibodas, dan Kecamatan Periuk dengan program Maklor atau Gemar Masakan Daun Kelor, serta berbagai program lainnya di wilayah lainnya.***
Editor: Hadi Jakariya
Sumber: tanggerangkota go id
Tidak ada komentar