- MAKASAR
Dua lokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dipastikan siap menjadi tempat penyelenggaraan Sekolah Rakyat untuk anak-anak dari keluarga miskin.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), saat acara dialog bersama keluarga calon siswa di Aula Kampus BPSDM, Pemprov Sulawesi Selatan, pada Kamis (8/5/2025) lalu menyebut dua lokasi yang sudah siap itu adalah Sentra Wirajaya dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar. Selain itu, satu lokasi lain masih dalam tahap survei, yakni gedung milik BPSDM Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Boleh orangtuanya tidak sekolah, tapi anak-anaknya harus tumbuh jadi generasi tangguh,” ujar Gus Ipul, dikutip dari laman resmi Kementerian Sosial RI, Minggu 11 Mei 2025.
Pembangunan Sekolah Rakyat ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan, khususnya di wilayah prioritas seperti Sulawesi Selatan.
Gus Ipul mengungkapkan, perhatian besar Presiden Prabowo Subianto terhadap masa depan anak-anak dari keluarga tidak mampu menjadi pendorong utama program tersebut.
Sekolah Rakyat sendiri ditujukan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan termasuk dalam desil 1 dan 2 pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sekolah ini akan berasrama dengan fasilitas lengkap seperti ruang kelas, perpustakaan, asrama siswa dan guru, hingga lapangan olahraga.
“Tidak ada tes akademik. Yang penting anaknya sehat,” tambah Gus Ipul.
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga menyoroti kisah Naila (12), anak dari keluarga prasejahtera yang hidup berdesakan di rumah tak layak huni. Kisah Naila bahkan sempat mendapat perhatian langsung dari Presiden sebagai potret nyata kemiskinan yang harus segera ditangani.
“Itu mewakili banyak anak lain seperti Naila. Sebagian sudah ada di sini,” jelas Gus Ipul.
Ibu Naila, Nurlia, mengaku bersyukur anaknya bisa bersekolah di Sekolah Rakyat dan menerima bantuan rumah layak huni. “Alhamdulillah, Naila bisa lanjut SMP lewat Sekolah Rakyat. Kami sangat terbantu,” ujarnya.
Naila pun menyampaikan cita-citanya kelak ingin menjadi guru. “Saya ingin sekolah supaya bisa wujudkan cita-cita,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyambut baik program Sekolah Rakyat dan menyatakan dukungan penuh. Ia bahkan menyediakan gedung BPSDM dengan kapasitas 400 orang untuk keperluan sekolah tersebut.
“BPSDM memang (pelatihan) Sumber Daya Manusia, saya ingin memanfaatkannya untuk (Sekolah Rakyat bagi) masyarakat saya terutama yang membutuhkan,” kata Andi Sudirman.
Selain dua titik di Kota Makassar, Kementerian Sosial juga menyiapkan dua lokasi lainnya di Takalar dan Gowa, sehingga total akan ada empat titik Sekolah Rakyat di Sulsel mulai tahun ajaran 2025/2026. Lokasi tambahan di BPSDM masih dalam proses finalisasi.
Secara nasional, hingga saat ini sudah ditetapkan 53 titik Sekolah Rakyat, dengan potensi penambahan sebanyak 30 lokasi lagi dalam waktu dekat. Sulawesi Selatan menjadi salah satu provinsi prioritas, bersama Pulau Jawa yang mencatat angka kemiskinan paling tinggi.
Ditulis oleh: Itaul Hasanah
Disunting oleh: Hadi Jakariya