Kamis, 21 Nov 2024

Pemerintahan Prabowo-Gibran Rencanakan 46 Kementerian untuk Optimalisasi

Hadi Jakariya
11 Okt 2024 16:16
News 0
3 menit membaca

Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa kabinet pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka akan terdiri dari sekitar 44-46 kementerian. Hal ini disampaikan Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Jumat 11 Oktober 2024, sembari menambahkan bahwa jumlah pasti kementerian masih dalam tahap finalisasi.

Dasco menekankan bahwa nomenklatur kementerian-kementerian baru ini dirancang untuk mengoptimalkan fungsi pemerintahan, sesuai dengan janji kampanye Prabowo Subianto.

“Asta Cita dan 17 Program Aksi, yang kemudian akan diimplementasikan pada kementerian-kementerian, baik yang existing maupun yang dipecah menjadi kementerian baru,” ujarnya.

Penyesuaian DPR dengan Pemerintahan Baru

Dasco juga menyebutkan bahwa DPR RI akan menyesuaikan jumlah komisi-komisi dengan jumlah kementerian yang baru. Koordinasi antara DPR dan pemerintahan yang akan datang terus berjalan untuk memastikan struktur pemerintahan yang efisien dan efektif.

“Nanti diharapkan Senin pada saat rapat pimpinan dan badan pemusyawaratan itu sudah mendekati fix,” tambahnya.

Gambaran Nomenklatur Mitra AKD

Dikutip dari ANTARA, yang menerima dokumen berjudul “Gambaran Nomenklatur Mitra AKD” berisi daftar 13 komisi dan nama-nama kementerian yang diduga akan dirancang untuk pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut daftar sementara dari dokumen tersebut:

  1. Kementerian Luar Negeri
  2. Kementerian Pertahanan
  3. Kementerian Komunikasi dan Informatika
  4. Kementerian Dalam Negeri
  5. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  6. Kementerian Agraria dan Tata Ruang
  7. Kementerian Pertanian
  8. Kementerian Kehutanan
  9. Kementerian Kelautan dan Perikanan
  10. Kementerian Pekerjaan Umum
  11. Kementerian Perumahan Rakyat
  12. Kementerian Perhubungan
  13. Kementerian Desa
  14. Kementerian Transmigrasi
  15. Kementerian Perdagangan
  16. Kementerian BUMN
  17. Kementerian Koperasi
  18. Kementerian Perindustrian
  19. Kementerian Pariwisata
  20. Kementerian Ekonomi Kreatif
  21. Kementerian UMKM
  22. Kementerian Agama
  23. Kementerian Sosial
  24. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
  25. Kementerian Kesehatan
  26. Kementerian Ketenagakerjaan
  27. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
  28. Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BNP2TKI)
  29. Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi
  30. Kementerian Pendidikan Tinggi
  31. Kementerian Kebudayaan
  32. Kementerian Pemuda dan Olahraga
  33. Kementerian Keuangan
  34. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
  35. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
  36. Kementerian Lingkungan Hidup
  37. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal
  38. Kementerian Hukum
  39. Kementerian HAM
  40. Kementerian Sekretariat Negara
  41. Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan
  42. Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan
  43. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
  44. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
  45. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
  46. Kementerian Koordinator Bidang Kemasyarakatan

Penekanan pada Janji Kampanye

Pembentukan kementerian yang lebih banyak ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memenuhi janji kampanye Prabowo Subianto, yang dikenal dengan “Asta Cita” dan “17 Program Aksi”.

Dasco Ahmad menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan setiap kementerian dapat berfungsi optimal dan bermanfaat bagi rakyat.

Penyesuaian di DPR

DPR RI pun akan menyesuaikan diri dengan jumlah kementerian yang baru, sehingga jumlah komisi-komisi yang ada juga akan disesuaikan. Proses ini melibatkan koordinasi intensif antara DPR dan pemerintahan baru untuk mencapai struktur yang efisien dan efektif.

Dengan penataan ulang ini, diharapkan pemerintahan Prabowo-Gibran dapat berfungsi lebih optimal dalam mengelola berbagai sektor dan membawa perubahan positif bagi masyarakat Indonesia.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *