7 Provinsi dengan Jumlah Janda Muda Terbanyak di Indonesia, Jawa Barat Paling Tinggi

Di balik angka-angka perceraian yang terus naik tiap tahun, ada satu fenomena yang mulai jadi sorotan, yakni meningkatnya jumlah janda muda di berbagai provinsi di Indonesia.

Banyak dari mereka yang terpaksa menyandang status janda di usia yang masih sangat muda. Umumnya, ini terjadi karena pernikahan dini yang tak diiringi dengan kesiapan mental dan ekonomi. Hasilnya, rumah tangga pun kandas di tengah jalan.

Seperti dikuti dari  video kanal YouTube WinPedia, yang diunggah pada 10 Agustus 2023, ada tujuh provinsi yang jadi “penyumbang” janda muda terbanyak. Apa saja?

1. Jawa Barat: Tertinggi se-Indonesia

Jawa Barat mencatat lebih dari 98 ribu kasus perceraian—angka ini menyumbang 21,9 persen dari total nasional.
Indramayu jadi daerah dengan angka tertinggi, mencapai 8.026 kasus, disusul Kota Bandung (7.880 kasus) dan Cirebon (7.112 kasus).
Banyak pasangan muda yang menikah muda tapi tak siap menghadapi realita rumah tangga. Ujung-ujungnya, cerai.

- Advertisement -

2. Jawa Timur: Kerap Dipicu Ekonomi dan KDRT

Jawa Timur tak jauh beda. 88.235 kasus perceraian tercatat di provinsi ini, menjadikannya urutan kedua.
Kota Surabaya mencatat 5.192 kasus hanya dalam kurun waktu beberapa bulan di 2021. Penyebabnya mirip: tekanan ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, dan juga poligami.

- Advertisement -

3. Jawa Tengah: Angka Terus Naik

Provinsi ini mencatat 75.590 kasus perceraian. Tahun sebelumnya, angkanya masih di bawah 73 ribu.
Cilacap jadi kota dengan jumlah kasus terbanyak. Banyak pasangan yang akhirnya memilih bercerai setelah melewati fase sulit dalam hubungan.

4. Sumatera Utara: Persentase Tertinggi di Tebing Tinggi

Dengan 17.270 kasus, Sumut masuk dalam daftar. Kota Tebing Tinggi mencatat persentase tertinggi: 1,75 persen dari total warganya.
Disusul Tanjung Balai (1,44 persen). Kebanyakan kasus terjadi pada pasangan muda yang terjebak dalam konflik berkepanjangan.

5. Jakarta: Ribut Jadi Penyebab Utama

Ibu kota juga tak luput. Sekitar 16.170 kasus perceraian terjadi di DKI Jakarta. Menariknya, 10 ribu kasus terjadi karena pertengkaran tanpa ujung.
Masalah ekonomi jadi penyebab kedua terbanyak, yakni 2.383 kasus.

6. Banten: Pandeglang Paling Tinggi

Banten mencatat 15.668 kasus. Daerah paling tinggi adalah Pandeglang (1,6 persen), disusul Lebak (1,42 persen) dan Serang (1,32 persen).
Kebanyakan pasangan tak sanggup menghadapi beban ekonomi dan konflik keluarga.

7. Sulawesi Selatan: Parepare Tertinggi

Di Sulsel, tercatat 15.575 kasus perceraian. Kota Parepare memegang angka tertinggi, yaitu 2,52 persen dari jumlah penduduknya.
Soppeng (2,34 persen) dan Wajo (2,2 persen) juga jadi sorotan. Lagi-lagi, faktor ekonomi dan ketidakharmonisan rumah tangga jadi pemicu utama.

Fenomena janda muda ini bukan cuma soal status, tapi juga tentang dampak jangka panjang, mulai dari kesehatan mental, tekanan ekonomi, hingga masa depan anak-anak yang ikut terlibat.

Kebanyakan pasangan menikah terlalu dini karena tekanan sosial, budaya, atau bahkan sekedar “biar nggak zina”. Padahal, pernikahan butuh kesiapan lebih dari sekadar cinta.

Pencegahan pernikahan dini dan edukasi soal relasi sehat menjadi penting, agar generasi muda nggak terjebak dalam siklus pernikahan–cerai di usia yang mestinya masih fokus bangun masa depan.

Ditulis oleh: Hadi Jakariya

Disunting oleh: Hadi Jakariya

Bagikan Artikel ini