Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nany Afrida, menegaskan bahwa inovasi menjadi kunci bagi media massa untuk bertahan menghadapi tantangan zaman digital.
Dalam webinar bertajuk “Gelombang PHK Industri Media” yang digelar Rabu, 30 Oktober 2024, Nany mengungkapkan harapannya agar media, khususnya media mainstream, mampu beradaptasi dan tetap relevan.
“Solusinya kita berharap media bisa bertahan dengan fokus pada inovasi, relevansi dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, begitu juga dengan media mainstream (arus utama),” ujar Nany.
AJI mendorong para jurnalis untuk memperkuat kompetensi dalam jurnalisme investigasi dan berbasis data, guna menjaga kualitas berita yang disajikan.
Selain itu, Nany menekankan pentingnya kemampuan berpikir kritis dan menulis berdasarkan data serta investigasi.
Semua ini, menurutnya, akan membantu jurnalis memberikan solusi yang berdampak bagi masyarakat.
Menghadapi gempuran informasi dari berbagai arah, termasuk para influencer, Nany mengingatkan bahwa independensi pers harus tetap terjaga.
Ia juga menuturkan, saat ini banyak media yang tidak dipercaya, orang malah lebih percaya influencer. Padahal, jurnalis bekerja keras untuk memastikan berita terverifikasi.
Tidak hanya itu, Nany menyoroti pentingnya dukungan negara dalam melindungi wartawan dari ancaman ekonomi dan kekerasan.
Ia berharap adanya Peraturan Presiden tentang Publisher Right yang dapat menguntungkan tidak hanya perusahaan media, tapi juga jurnalis di dalamnya.
Dalam hal ini, AJI juga terus mendorong advokasi agar hak-hak wartawan terlindungi, terutama dalam situasi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ia berharap, jika PHK terjadi, perusahaan tetap transparan dan dapat memberikan hak yang layak kepada pegawai
Nany menegaskan pernyataannya dengan harapan besar agar perusahaan media tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menjaga kesejahteraan para jurnalis sebagai ujung tombak informasi yang terpercaya.***
Editor: Hadi Jakariya
Sumber: ANTARA