Selasa, 15 Okt 2024

3 Jenis Bullying yang Ramai Terjadi Pada Remaja, Orang Tua Wajib Tahu

Hadi Jakariya
25 Feb 2024 10:45
News 0
2 menit membaca

FREENTALK-Mungkin Anda pernah menyaksikan perundungan atau bullying yang mengenaskanhal? Bagaimana perasaan anda saat menyaksikan hal tersebut? Mungkin merasa sedih, takut untuk melangkah membela, bahkan khawatir jika justru menjadi sasaran selanjutnya.

Bagaimana menurut anda perasaan para pelaku perundungan? Apakah mereka tidak memiliki rasa khawatir? Sebenarnya, para pelaku juga merasakan kekhawatiran, terutama akan kemungkinan pembalasan.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam situasi perundungan, semua pihak terlibat, baik pelaku, korban, maupun saksi merasakan kecemasan dan ketakutan.

Oleh sebab itu, perundungan harus dihentikan atau dicegah agar dapat berkurang atau bahkan berhenti sama sekali.

Seperti diketahui, perundungan atau bullying merupakan tindakan yang mengancam, memaksa, mengolok, atau melukai yang dilakukan oleh satu individu atau sekelompok individu yang biasanya memiliki kekuatan atau posisi sosial yang lebih tinggi daripada korban.

Perundungan bisa terjadi di mana saja, baik saat istirahat di sekolah, di rumah, ataupun di tempat lainnya. Dikutip Freentalkcom dari kanal YouTube kejarcita, berikut adalah tiga jenis perundungan atau bullying yang umum terjadi.

Verbal: Melalui ucapan, seperti memanggil dengan julukan yang merendahkan, komentar rasis, atau ancaman verbal.

Fisik: Meliputi tindakan seperti memukul, menendang, mencuri, atau melakukan sentuhan fisik yang tidak diinginkan.

Cyber: Terjadi di dunia maya melalui media sosial, pesan, atau email, dengan cara menghina, mempermalukan, atau mengancam secara online.

Semua bentuk perundungan tersebut sangat berbahaya karena dapat menyebabkan korban mengalami stres, memiliki masalah sosial, bahkan dapat memicu pikiran untuk bunuh diri jika tidak ditangani dengan serius.

Anak yang menjadi korban perundungan juga berisiko menjadi pelaku perundungan di masa dewasa, memperparah masalah sosial dan menderita akibat dari siklus perundungan ini.

Bagaimana cara mengatasi perundungan? Jangan biarkan perilaku tersebut terus berlangsung, karena bisa semakin parah jika tidak segera ditindaklanjuti.

Jika Anda menyaksikan tindakan perundungan, segera laporkan. Melaporkan bukan berarti Anda hanya menjadi “tukang ngadu”, melainkan menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap kesejahteraan sesama.

Namun, jika Anda ingin langsung menghentikan perundungan di tempat kejadian, pastikan Anda telah memahami cara yang tepat untuk mengatasi situasi tersebut.

Terkadang, campur tangan langsung tanpa pemahaman yang cukup bisa memperburuk situasi, misalnya memicu balasan agresif dari pelaku atau bahkan menarik Anda sendiri ke dalam konflik tersebut.

Mari kita menjadi individu yang sensitif, peduli, dan empati terhadap sesama dengan melaporkan dan menghentikan perundungan, sehingga setiap anak dapat belajar dan tumbuh dengan aman dan nyaman.

Demikian artikel tentang 3 jenis perundungan atau bullying yang penting untuk diketahui, semoga bermanfaat.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *