FREENTALK – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Tabung gas elpiji 3 kg di Kabupaten Lampung Utara masih tetap langka meski pemerintah daerah telah melaksanakan operasi pasar. Sebelumnya, Dinas Perdagangan, melakukan upaya tersebut, namun belum mendapatkan hasil yang maksimal.
Masyarakat terutama dari kalangan menengah ke bawah, masih kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut. Di lapangan, harga gas elpiji bersubsidi ini tetap tinggi, membuat warga harus merogoh kocek lebih dalam.
Dikutip Freentalkcom dari Jurnal Polisi pada Rabu, 12 Juni 2024, warga mengaku sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg. Jika pun ada, harganya mencapai Rp35 ribu per tabung di pusat ibu kota kabupaten tertua di Lampung.
“Masih bang mencari disini. Kalau pun ada harganya bisa selangit, itu mencarinya sulit. Untuk disekitaran Kotabumi telah menyentuh Rp. 35 ribu, sebelumnya hanya Rp. 22 – Rp. 25 ribu saja,” ujar Ani, warga Kotabumi, Senin 10 Juni 2024.
Harga di luar kota lebih tinggi lagi, mencapai yakni mencapai Rp. 50 ribu per tabung, sementara harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah hanya Rp. 18 ribu per tabung.
“Selain sulit, disini harganya tinggi. Enggak tau juga penyebabnya apa, selama ini hanya membeli di warung karena pangkalan tidak ada,” kata Amin, warga Kecamatan Bukit Kemuning.
Masyarakat berharap ada solusi konkret untuk mengatasi kelangkaan ini, terutama menjelang perayaan Idul Adha 1445 H. Mereka butuh persiapan untuk memasak gulai, membuat kue, dan ketupat.
“Hari Senin, kita umat Islam kan akan merayakan lebaran haji. Ini hari besar umat Islam, jadi butuh persiapan seperti memasak gulai, buat kue dan ketupat,” terangnya.***
Sumber: Jurnal Polisi
Tidak ada komentar