Senin, 13 Okt 2025

Sekolah Rakyat Dinilai Bisa Buka Mimpi Wong Cilik, Wilayah Tertinggal Dipastikan Terpasang Internet

waktu baca 2 menit
Sabtu, 30 Agu 2025 13:26 0 2 Itaul Hasanah

Jakarta — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan dukungan penuh terhadap pengembangan Program Sekolah Rakyat yang menjadi mandat langsung Presiden Prabowo Subianto kepada Kementerian Sosial.

Program ini dipandang sebagai model nyata integrasi pengentasan kemiskinan yang berbasis pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut Sekolah Rakyat hadir dengan tiga kunci utama arahan Presiden Prabowo, yakni memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.

“Dengan Sekolah Rakyat, mimpi-mimpi mereka terbuka. Mereka yang putus asa kini kembali punya harapan, melahirkan pemungkin-pemungkin baru. Presiden menegaskan agar kita melihat yang tidak tampak, yang grassroot, yang nyaris tidak terdengar,” ujar Saifullah saat bertemu Wakil Menteri Komdigi Angga Raka Prabowo di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).

Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo menambahkan, Sekolah Rakyat merepresentasikan integrasi berbagai program pengentasan kemiskinan.

“Sekolah Rakyat adalah miniatur program integratif. Orang tuanya diberdayakan, rumahnya diperbaiki, masuk ke koperasi desa, anak dan keluarganya mendapat layanan kesehatan. Semua aspek disentuh,” ungkapnya.

Infrastruktur Internet di Wilayah Tertinggal

Untuk memastikan keberlangsungan program, Wamen Angga menekankan pentingnya dukungan infrastruktur jaringan internet, terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

“Kita akan minta data lokasi Sekolah Rakyat. Dari sana bisa dilihat siapa yang sudah memiliki jaringan, siapa yang belum. Komdigi siap bantu memastikan konektivitasnya,” tegasnya.

Selain infrastruktur, Komdigi juga akan memperkuat komunikasi publik dengan memanfaatkan kanal digital agar masyarakat luas mengetahui manfaat Sekolah Rakyat.

“Saya melihat langsung di Bogor, ada anak pemulung yang bisa sekolah di Sekolah Rakyat. Kisah seperti ini harus diketahui publik, karena inilah wajah nyata program Presiden untuk wong cilik,” tutur Angga.

Dukungan Digitalisasi

Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, menegaskan ada lima bentuk dukungan digitalisasi untuk Sekolah Rakyat. Dukungan itu meliputi penyediaan jaringan internet, penguatan komunikasi publik, integrasi platform dan aplikasi digital, pelatihan digital bagi guru Sekolah Rakyat, serta pemanfaatan pusat data nasional untuk pengelolaan data program.

“Kami punya jaringan ekosistem digital, termasuk startup dan platform yang bisa dilibatkan. Jika ada kebutuhan data, Komdigi sudah menyiapkan program pusat data nasional untuk mendukung Sekolah Rakyat,” jelas Ismail.

Dengan dukungan digitalisasi tersebut, Kementerian Komdigi berharap Sekolah Rakyat bukan hanya menjadi sekolah alternatif bagi masyarakat miskin, tetapi juga gerakan digital inklusif yang mempercepat pengentasan kemiskinan.

Ditulis oleh: Itaul Hasanah

Disunting oleh: Hadi Jakariya

LAINNYA
x
x