Gas 3 Kg di Mataram Baru-Sribhawono Langka Jelang Lebaran, Sudah Langganan?

FREENTALK-Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Mataram Baru dan Bandar Sribhawono, Lampung Timur, mengungkapkan kekhawatiran mereka menghadapi kelangkaan gas elpiji menjelang perayaan Idul Fitri 1445 hijriah. Keluhan ini terutama berkaitan dengan sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji berukuran 3 kg, yang diyakini untuk masyarakat miskin.

Salah seorang ibu rumah tangga, Sri, asal Desa Mataram Baru, Kecamatan Mataram Baru menyampaikan bahwa gas elpiji berukuran 3 kg selalu sulit ditemukan saat mendekati perayaan lebaran.

“Entah kenapa setiap menjelang lebaran Gas 3 kilo yang ada tulisannya hanya untuk masyarakat miskin selalu susah dan langka buat mendapatkan tabung gas elpiji melon tersebut,” ungkap Sri, saat di wawancarai wartawan, Kamis 4 April 2024.

Sri juga menjelaskan bahwa gas 3 kg sebenarnya disubsidi untuk masyarakat kecil dan menengah. Namun, menurutnya, kelangkaan tersebut diduga akibat ulah oknum yang sengaja menyembunyikan tabung gas tersebut untuk meningkatkan harganya.

“Tapi mengapa menghilang seperti sudah ada permainan dari kalangan atas dan disembunyikan oleh para pengusaha, jika adapun gas harganya mahal berbeda dengan wilayah lainnya tidak seperti di Lampung Timur,” tegasnya.

Dia juga merasa heran mengapa kelangkaan gas hanya terjadi di wilayah Lampung Timur, terutama di Kecamatan Mataram Baru dan Bandar Sribhawono.

Padal menurutnya, harga gas yang meroket di wilayah tersebut tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

Sri membandingkan kondisi di Lampung Selatan, di mana harga gas 3 kg masih stabil berkisar Rp. 20 ribu. Namun, di wilayahnya, harga gas bisa mencapai Rp. 30 ribu bahkan lebih.

“Kalau di wilayah Lampung Selatan harga gas tetap 20 ribu, sedangkan di Mataram Baru sekarang di warung mencapai 30 ribu bahkan lebih, kenapa bisa terjadi seperti ini. Biasanya harga cuma 23 sampai 25 ribu saja dan sekarang susah didapat dengan harga segitu,” jelasnya.

Sri menyebut, dampak dari kelangkaan tersebut membuat Sri terpaksa membeli gas dengan harga Rp. 23 ribu hingga Rp. 25 ribu, meskipun sulit untuk menemukannya.

“Sebenarnya saya manut dan ikut aja dengan harga biasanya yang saya beli 23 ribu sampai 25 ribu tidak apa apa, asalkan barangnya ada itu gas elpiji 3 kilo namun saat ini susah carinya,” tambahnya.

Sri berharap pemerintah maupun instansi terkait dapat menindak tegas permasalahan kelangkaan ini.

“Mugo-mugo Ae (Semoga saja) pemerintah daerah dan instansi terkait melakukan sidak dan operasi di pasar-pasar khususnya agen penjual tabung gas melon tersebut,” harapnya.***

Ditulis oleh: Deri Kurnia Pratama Kontributor

Disunting oleh:

Bagikan Artikel ini

Treending Minggu ini

Berita Terbaru

Diskon, Hadiah, hingga Pesta Rakyat Siap Meriahkan HUT ke-80 RI

Pemerintah menyiapkan berbagai kejutan spesial untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…

Menteri P2MI Ingatkan Bahaya Jalur Ilegal bagi Calon Pekerja Migran

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengingatkan masyarakat agar…

Menteri Abdul Kadir Karding Resmikan Desa Migran Emas di Lampung Timur

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding melakukan kunjungan kerja ke…

Dr. Fakhruddin Faiz: Kalian Tidak Baik-Baik Saja Kalau Ada Gejala-Gejala Ini

Tidak semua orang menyadari bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja secara mental.…

TNWK Masuk Titik Rawan Nasional, Polres Lampung Timur Minta Karhutla Jadi Perhatian Serius

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Lampung Timur, khususnya di sekitar kawasan Taman…

Kumpulan Kata-Kata Renungan untuk Peringatan HUT ke-80 RI, Penuh Makna dan Patriotisme

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia menjadi momen penting untuk…

Populer