Senin, 20 Jan 2025

BMKG Ungkap Penyebab Keretakan Tanah yang Rusak Puluhan Rumah di Sukabumi

Feri Irawan
7 Des 2024 16:29
News 0
2 menit membaca

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memetakan kawasan terdampak bencana keretakan tanah yang merusak puluhan rumah warga di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Berdasarkan laporan dari ANTARA, peristiwa ini menyebabkan sekitar 30 rumah dan satu masjid rusak, sementara 42 kepala keluarga atau sekitar 120 jiwa mengungsi.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan pihaknya menyesuaikan peta cuaca dengan peta kerawanan pergerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Proses ini penting karena hasilnya akan menjadi bahan sosialisasi kami kepada masyarakat untuk bersiap menghadapi dampak susulan,”ujarnya saat meninjau lokasi, Sabtu 7 Desember 2024.

Menurut analisis sementara, hujan deras menjadi pemicu utama keretakan tanah yang terjadi pada Selasa 3 Desember petang lalu.

Data BMKG menunjukkan curah hujan di atas normal telah diprediksi sebelumnya dan disampaikan melalui peringatan dini seminggu sebelum bencana. Informasi ini diperbarui setiap tiga jam melalui kanal resmi BMKG.

PVMBG memetakan wilayah terdampak bencana sebagian besar berada di ketinggian 100-800 meter di atas permukaan laut dengan tingkat kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi.

Kawasan Desa Sukamaju termasuk dalam zona rawan tersebut, terutama jika curah hujan terus meningkat.

Dwikorita menambahkan bahwa tim akan diterjunkan untuk memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat mengenai potensi bahaya.

“Nah, tim akan diterjunkan untuk menyosialisasikan langsung potensi bahaya ini ke masyarakat sehingga mereka bisa bersiap-siap menghadapi kemungkinan yang terjadi nantinya,”tuturnya.

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana berbasis informasi cuaca dan geologi yang terpadu.

BMKG dan PVMBG mengimbau warga tetap waspada, khususnya di wilayah rawan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa waktu ke depan.***

x
x