Mengapa Anak Tantrum? Yuk Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Atika Dian Trihatno
4 Jun 2024 02:40
News 0
3 menit membaca

FREENTALK – Tantrum adalah hal yang umum terjadi pada anak usia 2-5 tahun. Ini adalah bentuk luapan emosi ketika anak merasa tidak nyaman atau keinginannya tidak terpenuhi.

Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui cara mengatasi perilaku ini dengan efektif.

Dikutip Freentalkcom dari Kanal YouTube Halosehat, berikut penyebab dan solusi untuk menghadapi tantrum pada anak.

Penyebab Tantrum pada AnakKeinginan Tidak Terpenuhi:

    Anak-anak yang keinginannya tidak terpenuhi sering kali melampiaskan kekecewaan mereka melalui tantrum. Ini bisa terjadi karena permintaan mereka tidak dipenuhi, baik karena tidak tersedia atau memang dilarang karena alasan keamanan.

    Keinginan Tidak Terpenuhi:

    Anak-anak yang keinginannya tidak terpenuhi sering kali melampiaskan kekecewaan mereka melalui tantrum. Ini bisa terjadi karena permintaan mereka tidak dipenuhi, baik karena tidak tersedia atau memang dilarang karena alasan keamanan.


    2. Ketidakmampuan Mengungkapkan Perasaan:

    Anak-anak memiliki cara berkomunikasi yang berbeda dengan orang tua. Perbedaan ini kadang menyebabkan salah persepsi, sehingga anak merasa tidak dipahami dan melampiaskan kekesalannya melalui tantrum.

    3. Kondisi yang Tidak Nyaman:

    Anak yang berada dalam kondisi atau tempat yang tidak nyaman bisa merasa kesal dan akhirnya mengalami tantrum.

    Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

    1. Pahami Penyebab Tantrum:

    Mengenali penyebab tantrum anak Anda adalah langkah pertama. Dengan mengetahui pemicunya, Anda bisa menghindari situasi yang dapat memicu tantrum.

    2. Perhatikan Gejala Awal:

    Ketahui tanda-tanda awal anak Anda akan mengalami tantrum. Dengan demikian, Anda bisa segera mengambil tindakan untuk mengalihkan perhatiannya.

    3. Alihkan Perhatian:

    Cobalah mengalihkan perhatian anak dengan objek atau kegiatan yang menarik baginya, seperti menunjukkan mobil yang sedang lewat atau menceritakan cerita menarik.

    4. Amankan Benda Berbahaya:

    Saat anak mulai tantrum, pastikan lingkungan sekitar aman dengan menghilangkan benda-benda yang bisa melukai, seperti kaca atau besi.

    5. Jangan Menyerah pada Keinginan Anak:

    Jangan menyerah pada keinginan anak hanya karena malu atau khawatir mengganggu orang lain.

    Jika anda menyerah, anak akan belajar menggunakan tantrum untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

    6. Jangan Menertawakan Anak:

    Menertawakan anak saat tantrum hanya akan membuatnya merasa tindakannya lucu dan menarik perhatian, sehingga dia mungkin mengulanginya lagi di masa depan.

    7. Jangan Merespon Sampai Anak Berhenti Tantrum:

    Anak harus belajar bahwa keinginannya harus disampaikan dengan baik.

    Jangan merespon anak saat masih tantrum agar dia tahu bahwa perilaku tersebut tidak efektif.

    8. Berikan Sentuhan Setelah Tantrum Mereda:

    Setelah anak tenang, berikan pelukan dan kata-kata yang menenangkan. Ajak anak berdiskusi tentang cara yang lebih baik untuk menyampaikan keinginannya di masa depan.

    Nah, dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat mengatasi tantrum pada anak dan membantu mereka belajar cara yang lebih baik untuk mengekspresikan emosi mereka. Ingat, konsistensi dan kesabaran adalah kunci dalam menghadapi situasi ini.

    Demikian artikel mengenai cara mengenali dan mengatasi tantrum pada anak usia 2-5 tahun, semoga bermanfaat.***

    Tidak ada komentar

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      x
      x