FREENTALK-Musim hujan sering kali membawa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Kondisi ini menuntut kehati-hatian ekstra dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengingat adanya peningkatan kasus penyakit yang sering terjadi selama musim hujan.
Saat musim hujan, salah satu penyakit yang sering muncul dan perlu mendapat perhatian khusus adalah demam berdarah (DBD). Penyakit ini dapat menjadi ancaman serius selama musim hujan, oleh karena itu langkah-langkah pencegahan yang tepat sangat diperlukan.
Dikutip Freentalkcom dari kanal YouTube fit With AZKA, berikut langkah pencegahan utama yang dapat dilakukan melalui pendekatan 3M Plus.
DBD pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1968, dengan angka kematian tertinggi tercatat di Jakarta dan Surabaya. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa kasus DBD di Indonesia hingga Juli mencapai 71.633 kasus. Penularan penyakit ini sering kali terjadi karena kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan.
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Proses perkembangan dari telur nyamuk hingga menjadi nyamuk dewasa memerlukan waktu sekitar 10-14 hari.
Bagaimana virus ini menular? Setelah menjadi nyamuk dewasa, nyamuk tersebut akan menggigit penderita DBD dan menularkan virus melalui gigitannya. Virus ini kemudian dapat menyebar dari satu individu ke individu lain melalui gigitan nyamuk.
Gejala DBD umumnya meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri di belakang mata, mimisan atau gusi berdarah, sakit di seluruh tubuh, mual, dan bintik kemerahan di permukaan tubuh. Penderita DBD biasanya mengalami tiga fase demam selama 2-7 hari, dengan fase kritis terjadi pada hari ke-2 atau ke-3, di mana trombosit dapat menurun drastis.
Karena belum ada obat khusus untuk DBD dan vaksin masih dalam tahap uji coba, langkah pencegahan menjadi kunci utama. Salah satu cara efektif adalah dengan memerangi nyamuk sebagai vektor penular. Langkah 3M Plus adalah strategi yang efektif dalam hal ini:
Menguras: Membersihkan atau menguras tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk dengan menghilangkan genangan air.
Menutup: Menutup rapat tempat-tempat penyimpanan air seperti bak mandi dan drum, serta mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Memanfaatkan Kembali: Mendaur ulang barang bekas yang memiliki nilai ekonomis.
Tambahan upaya pencegahan seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida pada tempat penyimpanan air, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, serta menanam tanaman pengusir nyamuk juga dapat dilakukan.
Sosialisasi dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan dalam upaya pencegahan DBD. Setiap individu diharapkan menjadi jumantik atau juru pemantau jentik di lingkungan rumahnya, serta memastikan tidak adanya sarang nyamuk di sekitar rumah. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat bersama-sama melawan penyebaran DBD selama musim hujan.
Itulah cara mengatasi ancaman DBD yang dapat Anda terapkan, semoga membantu.***
Editor: Hadi Jakariya
Sumber: Kanal YouTube fit With AZKA
8 bulan lalu
Klinik mana saja kak?
8 bulan lalu
Dilantim klinik maupun puskes banyak pasien yg ngalamin DBD ðŸ˜