LAMPUNG TIMUR – Bangunan tua itu hingga saat ini masih berdiri di perbatasan Desa Mataram Baru dan Desa Rajabasa Lama, Lampung Timur. Namun, nasibnya seperti dibiarkan menggantung tanpa kepastian.
Bangunan bekas rumah makan di Way Curup, dulunya ramai jadi persinggahan para sopir lintas daerah, kini terbengkalai tanpa kejelasan apakah akan dihidupkan kembali atau justru dihapus dari ingatan.
Padahal, dulunya tempat ini dikenal sebagai titik istirahat strategis bagi pengendara. Terletak di pinggir jalan raya Lintas Pantai Timur Sumatera, bangunan ini sempat menjadi bagian dari denyut ekonomi lokal.
Sekarang, kondisinya mengenaskan. Atapnya mulai lapuk, lantainya sudah tak lagi bersih. Alih-alih ramai oleh pelanggan, kini yang menghuni hanyalah kelelawar dan ilalang yang semakin tinggi.
Tidak ada tanda-tanda bahwa tempat ini akan direnovasi atau dialihfungsikan. Pemerintah setempat pun belum mengeluarkan rencana jelas terkait bangunan ini.
Padahal, jika dikelola dengan baik, lokasinya yang strategis bisa menjadi daya tarik baru, baik untuk wisata kuliner maupun kegiatan ekonomi lainnya.
Sebelumnya, mengenai bangunan ini sempat ada wacana revitalisasi untuk meningkatkan daya tarik wisata dan ekonomi lokal. Namun, hingga kini, rumah makan tersebut masih dalam kondisi yang sama, terbengkalai dan perlahan terkikis oleh waktu.
Jika dibiarkan terlalu lama, bangunan ini hanya akan menjadi saksi bisu dari kejayaannya sendiri. Atau mungkin, kelak akan ada yang datang dengan rencana baru, mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih bernilai.
Hingga saat itu tiba, Rumah Makan Way Curup tetap berdiri dengan kesunyian, menunggu entah siapa yang akan peduli.