Duka Guru Honorer di Desa Tulung Pasik, Berhenti Ngajar Gegara Motornya Digondol Maling

2 Min Read

Di pagi yang cerah, duka menyelimuti hati Rita Budiati, seorang guru honorer di SMKN 1 Karang Anyar. Saat embun masih bertengger di daun-daun, ia dikejutkan dengan kenyataan pahit. Rumah kontrakannya di Dusun 5, Desa Tulung Pasik, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, telah disatroni maling.

Motor kesayangannya, satu-satunya alat transportasi yang selama ini setia menemaninya pergi mengajar, raib tanpa jejak.

Bagi Rita, motor itu bukan sekdar kendaraan. Setiap hari, ia menempuh jarak sekitar 7 km dari rumah ke sekolah. Motor itu adalah simbol perjuangan dan dedikasinya sebagai seorang guru honorer yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya, meskipun dengan kondisi keuangan yang pas-pasan.

Kehilangan ini adalah pukulan berat, bukan hanya bagi kariernya, tetapi juga bagi hatinya. Rita berusaha menerima cobaan ini meskipun terasa sangat berat.

“Kalau saya sudah pasrah dan akan menjalani cobaan dengan ikhlas,” ujar Rita, saat ditemui dirumahnya, Selasa 16 Juli 2024.

Di sela-sela kesedihannya, ia tetap menunjukkan kekuatan seorang pendidik yang tidak mudah menyerah. Namun, kebingungan tetap menyelimuti benaknya.

“Kewajiban kami sebagai pendidik memang tanggung jawab kami, namun bila keadaan seperti ini kami juga bingung karena kendaraan satu-satunya milik kami yang digunakan untuk pergi mengajar hilang,” jelasnya.

Insiden ini benar-benar melumpuhkan profesinya sebagai guru honorer. Rita terpaksa harus berhenti mengajar sementara waktu, menunggu hingga ia mampu mengumpulkan uang untuk membeli kendaraan baru.

Kebingungan antara melanjutkan tugas sebagai pendidik atau menghadapi kenyataan hidup tanpa motor membuatnya semakin terpukul.

“Untuk saat ini mungkin akan berhenti mengajar sementara waktu dulu, sambil menunggu dari mengumpulkan uang untuk membeli kendaraan untuk pergi mengajar,” tutupnya dengan nada getir.

Dengan raut wajah sedih, Rita menyimpan harapan agar motornya bisa segera ditemukan. Ia tidak ingin ada korban lain yang mengalami nasib serupa di desanya.

“Semoga cepet ketemu, dan nggak ada kejadian hilang-hilang motor lagi,” ungkapnya lirih.***

Ditulis oleh: Hadi Jakariya

Disunting oleh:

Bagikan Artikel ini

Treending Minggu ini

Berita Terbaru

Diskon, Hadiah, hingga Pesta Rakyat Siap Meriahkan HUT ke-80 RI

Pemerintah menyiapkan berbagai kejutan spesial untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)…

Menteri P2MI Ingatkan Bahaya Jalur Ilegal bagi Calon Pekerja Migran

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengingatkan masyarakat agar…

Menteri Abdul Kadir Karding Resmikan Desa Migran Emas di Lampung Timur

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding melakukan kunjungan kerja ke…

Dr. Fakhruddin Faiz: Kalian Tidak Baik-Baik Saja Kalau Ada Gejala-Gejala Ini

Tidak semua orang menyadari bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja secara mental.…

TNWK Masuk Titik Rawan Nasional, Polres Lampung Timur Minta Karhutla Jadi Perhatian Serius

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Lampung Timur, khususnya di sekitar kawasan Taman…

Kumpulan Kata-Kata Renungan untuk Peringatan HUT ke-80 RI, Penuh Makna dan Patriotisme

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia menjadi momen penting untuk…

Populer