Debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur tahap kedua, yang diadakan di Auditorium Kampus II IAIN Raden Intan Metro pada Minggu 27 Oktober, menarik perhatian publik. Salah satu sorotan dalam acara tersebut datang dari calon bupati Ketut Erawan yang menekankan pentingnya pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai upaya menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas, baik untuk dalam maupun luar negeri.
Sopiyan Subing, warga yang turut hadir, mengungkapkan pandangannya terkait paparan Ketut Erawan.
Menurutnya, sikap realistis yang diusung Ketut Erawan dalam mendukung BLK menunjukkan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat.
“Ya Ketut Erawan lebih realistis walaupun mungkin ini kurang bergengsi tapi realitanya bekerja ke Luar Negeri masih menjadi primadona sebagian besar masyarakat Lampung Timur dan terbukti mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) dapat menaikkan derajat hidupnya salah satunya di bidang ekonomi,” ujar Sopiyan, Rabu 30 Oktober 2024.
Sopiyan menambahkan bahwa ratusan hingga ribuan lulusan SMA setiap tahunnya memasuki dunia kerja, namun mereka sering kali minim keterampilan sesuai standar internasional.
“Menurutnya, kehadiran BLK yang diperkuat dengan kerja sama bersama sekolah menengah atas di Lampung Timur akan menjadi solusi konkret dalam meningkatkan daya saing mereka.
Program ini menjadi salah satu solusi atas kegelisahan Ketut Erawan bahwa setiap tahun di Lampung Timur itu ada ratusan bahkan sampai ribuan lulusan SLTA yang memasuki usia kerja, karena harus diakui orientasi pendidikan di Indonesia itu berikutnya adalah bekerja, maka BLK-BLK ini akan mempersiapkan siswa siswi memasuki dunia kerja yang bertaraf internasional yang membutuhkan skill tinggi dan ini akan memperkuat BLK-BLK yang sudah melakukan kerjasama dengan SLTA-SLTA di Lampung Timur,” tutup Sopiyan
Di sisi lain, terkait dengan pasangan calon nomor urut 01, yaitu Hj. Ella Siti Nuryamah dan H. Azwar Hadi, Sopiyan menilai bahwa pasangan ini lebih cenderung fokus pada perbaikan kekurangan program pemerintahan sebelumnya.
Salah satu agenda utama mereka adalah mengaktifkan kembali BPJS atau Asuransi Kesehatan Daerah, yang sempat mengalami kendala.***
Editor: Hadi Jakariya