FREENTALK – Si jago merah melalap sebuah toko pakaian yang terletak di Jalan Ir. Sutami, Pasar Simpang, Desa Srimenanti, Kecamatan Bandar Sribhawono pada Senin, 4 Maret 2024. Insiden tersebut menyebabkan seluruh isi ruangan toko tersebut hangus terbakar.
Menurut sumber dari warga sekitar, kebakaran diduga terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. “Kira-kira terjadi pada pukul 2.00 lah,” ungkap Karti, salah satu warga yang menjadi saksi mata.
Para saksi mata lainnya menyatakan bahwa kebakaran dipicu oleh konsleting listrik.
“Dalam rolling toko, menyala kecil memanjang. Seperti dari aliran listrik, kemudian api mulai membesar sekitar jam 02.00 WIB,” ujar Susi, seorang saksi mata lainnya.
Melihat api semakin membesar, seorang warga segera menghubungi petugas pemadam kebakaran di wilayah tersebut.
“Setelah mendapatkan informasi tersebut saya langsung bergerak bersama tim ke lokasi, pada jam 03.05 wib,” jelas Komadan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran (Damkar) Gajah Merah Zona 1 Bandar Sribhawono, Agus Darmawan.
Petugas Damkar yang tiba di lokasi kejadian menurunkan satu unit armada yang terdiri dari lima personel. Mereka berupaya keras memadamkan api yang masih berkobar hingga pukul 4.26 WIB, dengan bantuan petugas kepolisian setempat dan warga.
Agus memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. “Korban jiwa tidak ada,” ujarnya.
Setelah berupaya sejak pukul 5.00 WIB, tim Damkar akhirnya berhasil menjinakkan api setelah menghabiskan 8 tangki air mobil pemadam kebakaran.
Namun, seluruh barang yang ada di dalam toko, termasuk pakaian pria dan wanita, celana jeans batik, sepatu, sandal, dan kosmetik, telah ludes terbakar tanpa tersisa.
Agus memperkirakan kerugian materiil akibat kebakaran mencapai sekitar 1 miliar Rupiah.
“Perkirakan kerugian materil kurang lebih 1 Milyar. Karena menurut salah satu keluarga korban pemilik toko tersebut, baru saja siangnya habis belanja pakaian,” jelasnya.
Agus juga menyatakan bahwa selama proses pemadaman, ia dan anggotanya merasa kesulitan karena harus melakukan secara manual.
“Kami butuh oksigen, butuh udara bersih untuk menetralisir tubuh kami. Karena tadi yang kami lakukan manual dengan peralatan dan unit Gajah Merah seperti itu,” ungkapnya.***
Editor: Hadi Jakariya
Sumber: Agus Sahroni
Tidak ada komentar