Dunia ini penuh dengan warna, terutama ketika bicara soal tradisi. Di balik perbedaan bahasa, pakaian, hingga makanan, ada ritual-ritual unik yang kadang bikin kita geleng-geleng kepala sekaligus terpukau.
Tradisi tesebut bukan sekedar seremoni biasa, melainkan bentuk penghormatan terhadap leluhur, alam, bahkan rasa syukur.
Nah, kali ini, kita akan menyelami beberapa tradisi paling menarik di dunia, dari yang terdengar ajaib hingga yang membuat kita berpikir, “Kenapa, sih, orang melakukannya?”.
La Tomatina – Festival Perang Tomat di Spanyol
Setiap tahun, tepatnya pada Rabu terakhir bulan Agustus, sebuah kota kecil bernama Buñol di Spanyol berubah menjadi medan perang tomat.
Ribuan orang berkumpul di jalan-jalan sempit kota untuk saling melempar tomat dalam festival yang dikenal dengan nama La Tomatina.
Awalnya, tradisi ini dimulai secara tak sengaja pada 1945 ketika sekelompok pemuda memulai kericuhan dengan melempar sayur-sayuran saat parade.
Siapa sangka, aksi konyol itu malah jadi tradisi resmi yang kini menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Dalam waktu satu jam, lebih dari 150.000 tomat dihabiskan bukan untuk dimakan, tapi untuk dilempar yang membuat Kota Buñol pun seolah berubah jadi lautan merah.
Kenapa mereka melakukan ini? Bagi penduduk setempat, La Tomatina adalah bentuk pelampiasan stres sekaligus pesta besar yang merayakan kebersamaan.
Meski terdengar “buang-buang makanan,” tomat yang digunakan adalah tomat busuk yang memang tidak layak konsumsi.
Thaipusam – Ritual Penebusan Dosa di India dan Malaysia
Bayangkan tubuhmu dihiasi dengan jarum-jarum besar, pengait logam, bahkan tombak kecil yang menembus kulit. Itulah Thaipusam, sebuah festival Hindu yang dirayakan oleh masyarakat Tamil di India, Malaysia, dan Singapura.
Festival ini merupakan bentuk penghormatan kepada Dewa Murugan, dewa perang dan kebajikan.
Peserta Thaipusam, yang disebut kavadi bearers, menjalani ritual ekstrem sebagai bentuk penebusan dosa dan pengabdian.
Beberapa dari mereka membawa beban berat di bahu, seperti patung dewa atau wadah susu. Namun, yang paling ekstrem adalah ketika tubuh mereka ditembus oleh jarum atau kail sebagai simbol pengorbanan.
Meski terlihat menyakitkan, para peserta mengaku tidak merasakan rasa sakit sama sekali. Sebaliknya, mereka merasa mendapatkan kedamaian spiritual.
Ritual ini penuh dengan nyanyian, tarian, dan doa yang menjadikannya pengalaman religius yang sangat intens.
Festival Lompatan Bayi di Spanyol
Jika La Tomatina masih terasa masuk akal, bagaimana dengan tradisi melompati bayi?
Di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, ada tradisi bernama El Colacho yang sudah berlangsung sejak abad ke-17.
Dalam tradisi ini, pria berpakaian seperti setan melompati bayi-bayi yang diletakkan di atas kasur kecil di jalanan.
Tujuan dari tradisi ini adalah untuk membersihkan bayi dari dosa asal dan melindungi mereka dari roh jahat.
Meskipun terlihat berbahaya, tradisi ini dilakukan dengan penuh hati-hati dan selalu diawasi oleh penduduk setempat.
Hebatnya, hingga kini belum pernah ada laporan kecelakaan dalam acara ini.
Kanamara Matsuri – Festival Kesuburan di Jepang
Jika ada tradisi yang membuat banyak orang penasaran dan sedikit tersipu, mungkin Festival Kanamara Matsuri di Jepang adalah jawabannya.
Festival ini, yang dikenal sebagai “Festival Penis Baja,” dirayakan setiap musim semi di Kota Kawasaki.
Dalam festival ini, patung-patung berbentuk penis dalam berbagai ukuran diarak keliling kota.
Selain itu, banyak makanan, permen, dan suvenir dengan tema serupa dijual di sepanjang jalan. Meski terkesan nyeleneh, festival ini memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu mempromosikan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan penggalangan dana untuk penelitian HIV/AIDS.
Tradisi ini berakar dari legenda lokal tentang seorang setan bergigi tajam yang bersembunyi di dalam rahim seorang wanita dan menggigit alat
kelamin para pria yang mencoba menikahinya.
Untuk mengusir setan itu, seorang pandai besi membuat patung penis dari baja, yang akhirnya mengalahkan setan tersebut. Unik, ya?
Festival Tiwah – Ritual Mengantar Roh di Kalimantan
Indonesia juga punya tradisi unik yang tak kalah menarik, yaitu Festival Tiwah yang dilakukan oleh suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.
Dalam tradisi ini, tulang belulang orang yang telah meninggal digali kembali dan dipindahkan ke sebuah rumah kecil yang disebut sandung.
Ritual ini bertujuan untuk membantu roh almarhum mencapai surga.
Festival Tiwah berlangsung selama berminggu-minggu, lengkap dengan tari-tarian, musik tradisional, dan upacara adat yang penuh simbolisme.
Meski terlihat menyeramkan bagi orang luar, bagi masyarakat Dayak, tradisi ini adalah bentuk penghormatan tertinggi kepada leluhur mereka.
Upacara Pelemparan Kayu di Skotlandia
Di dataran tinggi Skotlandia, ada tradisi kuno bernama Caber Toss, yang merupakan bagian dari Highland Games.
Dalam tradisi ini, peserta biasanya pria bertubuh besar dan kuat, melempar batang kayu besar yang panjangnya bisa mencapai 6 meter dan beratnya sekitar 80 kilogram.
Namun, ini bukan sekadar soal kekuatan. Peserta harus memastikan kayu tersebut berputar dengan sempurna dan mendarat dengan posisi tegak lurus.
Tradisi ini bukan hanya ajang unjuk kekuatan fisik, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya Skotlandia.
Festival Menari dengan Orang Mati di Madagaskar
Di Madagaskar, ada tradisi yang disebut Famadihana, atau “Menari dengan Orang Mati.”
Tradisi ini melibatkan penggalian makam anggota keluarga yang telah meninggal, membungkus kembali tulang-tulang mereka dengan kain baru, lalu menari bersama jenazah tersebut.
Bagi suku Malagasi, tradisi ini adalah bentuk penghormatan kepada leluhur mereka.
Selain itu, Famadihana juga menjadi momen untuk mempererat hubungan keluarga dan merayakan kehidupan.
Mungkin terlihat aneh bagi sebagian orang, namun tradisi ini dilakukan dengan penuh kasih sayang dan rasa syukur.
Holi – Festival Warna di India
Holi, atau yang sering disebut “Festival Warna,” adalah salah satu tradisi paling ceria di dunia. Dirayakan setiap musim semi di India dan Nepal, Holi adalah perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan, sekaligus menandai datangnya musim semi.
Dalam festival ini, orang-orang saling melempar bubuk warna-warni, bernyanyi, menari, dan menikmati makanan tradisional.
Suasana penuh kegembiraan ini melambangkan persatuan, cinta, dan kebahagiaan.
Bagi wisatawan, Holi menjadi kesempatan sempurna untuk merasakan kehangatan budaya India.
Nah, tradisi-tradisi unik tersebut adalah bukti bahwa budaya manusia sangat beragam dan penuh warna.
Masing-masing memiliki makna mendalam yang mencerminkan sejarah, kepercayaan, dan nilai-nilai masyarakat setempat.
Meski beberapa di antaranya mungkin terdengar aneh atau bahkan ekstrem, tradisi ini adalah cerminan dari kreativitas dan spiritualitas manusia.
Jadi, jika suatu saat kamu berkesempatan untuk menyaksikan atau bahkan ikut serta dalam salah satu tradisi ini, jangan ragu ya.***
Editor: Hadi Jakariya
Sumber: Berbagai Sumber