Transformasi UMKM Tak Cukup dengan Jalan Tol

Freentalk
  • OPINI

Kemajuan infrastruktur seperti pembangunan jalan tol Trans Sumatera (ruas Lampung–Palembang) telah membawa dampak positif yang signifikan terhadap konektivitas antarwilayah. Arus distribusi barang menjadi lebih lancar, mobilitas wisatawan meningkat, dan peluang ekonomi pun terbuka lebih lebar.

Namun, transformasi ekonomi yang berkelanjutan tidak cukup hanya dengan membangun jalan dan jembatan. Di era digital saat ini, penguasaan teknologi menjadi salah satu pilar utama kemajuan, terlebih bagi sektor UMKM yang menjadi fondasi perekonomian lokal.

Kabupaten Lampung Selatan menyimpan potensi ekonomi yang besar. Hasil pertanian seperti pisang dan nanas, kekayaan laut seperti ikan dan udang, serta potensi wisata bahari di sepanjang pesisirnya menjadi kekuatan utama. UMKM hadir sebagai motor penggerak ekonomi yang memanfaatkan potensi lokal tersebut. Sayangnya, banyak pelaku UMKM masih tertinggal dalam pemanfaatan teknologi digital. Strategi pemasaran masih didominasi cara-cara konvensional, dan penggunaan platform digital belum merata.

Data dari beberapa penelitian menunjukkan adanya kesenjangan pemahaman teknologi di kalangan pelaku usaha. Di Desa Kunjir, sekitar 13% pelaku UMKM belum pernah menggunakan media digital seperti marketplace atau media sosial dalam kegiatan bisnisnya. Sementara itu, pelatihan digital di Desa Tarahan mampu meningkatkan pengetahuan peserta hingga 30–35%, yang menunjukkan bahwa kemampuan awal masyarakat dalam hal digital memang masih rendah. Di sisi lain, indeks daya saing digital Provinsi Lampung secara nasional menempati peringkat ke-19 dari 38 provinsi, memperlihatkan perlunya perbaikan dalam aspek literasi teknologi.

- Advertisement -

Tantangan ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Jika pelaku UMKM tidak segera didorong untuk beradaptasi dengan teknologi digital, mereka akan tertinggal dalam persaingan yang semakin kompetitif. Karena itu, perlu langkah konkret dan terstruktur dari seluruh pemangku kebijakan dan elemen masyarakat.

- Advertisement -

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menyelenggarakan pelatihan digital yang intensif dan berkesinambungan. Pelatihan harus bersifat aplikatif dan menyesuaikan dengan kondisi lokal, bukan sekadar sosialisasi satu kali yang sifatnya formalitas. Materi pelatihan sebaiknya mencakup aspek penting seperti teknik pemasaran digital, pengelolaan toko daring, branding produk, hingga perlindungan data pribadi.

Selanjutnya, dibutuhkan sinergi antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan komunitas masyarakat dalam menyediakan pendampingan praktis bagi pelaku usaha. Keterlibatan mahasiswa, aktivis komunitas, dan organisasi lokal dapat menjadi jembatan efektif untuk memberikan edukasi langsung kepada UMKM di desa-desa. Pendekatan ini akan menciptakan hubungan yang lebih humanis dan tepat sasaran.

Pemerataan akses terhadap infrastruktur digital juga harus menjadi prioritas pembangunan. Konektivitas internet yang stabil dan merata adalah syarat mutlak dalam menunjang aktivitas bisnis digital. Tanpa dukungan ini, pelatihan dan edukasi yang diberikan tidak akan berjalan optimal. Pemerintah pusat maupun daerah perlu menyusun peta jalan percepatan infrastruktur digital hingga tingkat desa dan daerah tertinggal.

Tak kalah penting, dibutuhkan ruang kolaboratif dalam bentuk komunitas digital UMKM. Forum-forum seperti ini bisa menjadi sarana bertukar pengetahuan, pengalaman, dan solusi antar pelaku usaha. Semangat kolektif yang terbangun melalui komunitas lokal akan mendorong munculnya inovasi dan memperkuat posisi UMKM dalam menghadapi tantangan pasar digital.

Transformasi digital bagi UMKM tidak hanya menyangkut perangkat atau sistem, tetapi juga menyangkut pola pikir. Sudah saatnya pelaku usaha kecil menyadari bahwa penggunaan teknologi bukan sekadar tren, melainkan bagian dari strategi bertahan dan berkembang.  Pendampingan yang tepat dan kebijakan yang berpihak akan mempercepat proses ini.

Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi ekonomi yang besar. Namun tanpa kesetaraan dalam akses teknologi dan literasi digital, potensi tersebut akan sulit terealisasi secara maksimal. Oleh karena itu, mari bersama-sama mendorong UMKM lokal agar dapat tumbuh lebih inovatif, dan mampu bersaing secara digital di tingkat nasional bahkan global.

Ditulis oleh: Melinda Kholilah

Disunting oleh: Hadi Jakariya

Bagikan Artikel ini