Apa itu Money Politik? Yuk Kenali Praktik Politik Uang dalam Pemilu

Hadi Jakariya
13 Nov 2023 08:52
3 menit membaca

FREENTALK – Pemilihan umum merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Namun, sayangnya, dalam proses pemilihan tersebut seringkali terjadi praktik politik uang atau yang lebih dikenal dengan sebutan money politik. Praktik ini telah menjadi isu yang sering diperbincangkan dalam dunia politik di Indonesia.

Dikutip freentalk.com dari laman aclc kpk go.id, money politik mengacu pada praktik memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih dengan tujuan untuk mempengaruhi pilihan mereka dalam pemilihan umum. Praktik ini melanggar prinsip demokrasi yang seharusnya didasarkan pada kebebasan, kesetaraan, dan keadilan. Money politik juga dapat merusak integritas pemilihan dan mengancam keberlanjutan demokrasi di negara kita.

Salah satu bentuk praktik money politik yang sering terjadi adalah pembagian uang kepada pemilih secara langsung. Para calon atau partai politik seringkali menggunakan dana kampanye untuk memberikan uang kepada pemilih dengan harapan mereka akan memilih calon atau partai yang memberikan uang tersebut. Selain itu, praktik money politik juga dapat berupa pemberian bantuan sosial atau program pembangunan yang dikaitkan dengan kampanye politik.

Praktik money politik tidak hanya melibatkan calon atau partai politik, tetapi juga melibatkan pemilih itu sendiri. Beberapa pemilih dapat meminta atau menerima uang dari calon atau partai politik sebagai imbalan atas dukungan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa money politik tidak hanya menjadi masalah bagi para politisi, tetapi juga melibatkan masyarakat secara luas.

Money politik memiliki dampak yang negatif terhadap demokrasi dan proses pemilihan umum. Pertama, praktik ini dapat merusak integritas pemilihan dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap proses politik. Ketika pemilih memilih berdasarkan uang yang diterima, maka pilihan mereka tidak didasarkan pada pertimbangan rasional atau kepentingan publik, tetapi semata-mata karena imbalan yang diberikan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *