Minggu, 13 Okt 2024

Nasib Malang Pedagang Tempe Keliling Asal Desa Sriminosari, Ditodong di Tengah Jalan Sepi

Deri Kurnia Pratama Kontributor
25 Mei 2024 09:37
News 0
2 menit membaca

FREENTALK – Hari itu, Minggu 19 Mei 2024, menjadi hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh Anas, seorang pedagang tempe keliling berusia 33 tahun.

Seperti biasa, Anas berkeliling dari desa ke desa di wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai, menghantarkan pesanan para pelanggannya. Namun, perjalanan malam itu berubah menjadi mimpi buruk saat ia melintas di jalan Desa Srigading.

Anas yang tinggal di Dusun II Desa Sriminosari, baru saja menyelesaikan pengiriman tempe di sekitar pasar malam Desa Srigading.

“Saya memilih jalan belakang pasar malam karena jalan utama dipenuhi parkir motor dan digunakan sebagai lahan parkir oleh panitia,” cerita Anas kepada wartawan, mengenang kejadian malam itu, Jumat 24 Mei 2024.

Dengan mengendarai motor roda tiga merk Tossa bertuliskan “TEMPE BAROKAH” Anas melintas di jalan sepi di belakang pasar. Ia tidak pernah menyangka bahwa keputusan itu akan menempatkannya dalam bahaya.

“Sepertinya pelaku sudah mengetahui bahwa saya akan melintasi jalan tersebut, mungkin mereka sudah menyanggong di situ sejak lama,” ujar Anas dengan nada lelah.

Dua orang tiba-tiba muncul dari kegelapan. Mereka mengendarai motor Vega hitam berlis biru. “Satu berbadan gempal tinggi, mungkin sekitar 30 tahun, dan yang satunya kurus agak kecil, kira-kira 20 tahun,” Anas menggambarkan pelaku.

Tanpa peringatan, kedua pria tersebut langsung menodongkan pistol dan senjata tajam ke arahnya.

Anas tidak punya pilihan selain menyerahkan uang tunai sebesar Rp.2.500.000,00 yang baru saja diperolehnya dari hasil berjualan. Namun, kekerasan tetap terjadi. Anas mengalami luka goresan senjata tajam di bagian perutnya.

“Setelah berhasil melakukan kejahatan, kedua pelaku kabur dengan motor Vega ke arah jalan poros yang bisa menuju ke Dusun Waybandar dan Mbakaran Desa Mandala Sari,” lanjutnya.

Dengan wajah yang masih menyiratkan ketakutan dan kesedihan, Anas berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku.

“Kepada pihak kepolisian, saya berharap para pelaku begal yang sudah meresahkan masyarakat di wilayah hukum Polsek Labuhan Maringgai dan Mataram Baru segera bisa tertangkap, dan diberikan hukuman atas perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia,” pintanya.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *