FREENTALK – pada tanggal 10 November setiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara ini. Salah satu tokoh yang patut diingat dan diapresiasi atas perjuangannya adalah KH. Hasyim Asy’Ari.
Seperti dikutip freentalk.com dari laman Wikipedia, KH. Hasyim Asy’Ari lahir pada tanggal 10 November 1871 di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur. Beliau adalah seorang ulama dan tokoh pergerakan nasional yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sejak muda, KH. Hasyim Asy’Ari telah menunjukkan kecintaannya pada agama dan bangsa. Beliau belajar agama Islam kepada ayahnya sendiri dan kemudian melanjutkan pendidikan di Pesantren Tebuireng, Jombang, yang saat itu dipimpin oleh KH. Hasyim Asy’Ari.
Selain sebagai seorang ulama, KH. Hasyim Asy’Ari juga aktif dalam pergerakan nasional. Beliau terlibat dalam organisasi-organisasi seperti Sarekat Islam dan Muhammadiyah yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, KH. Hasyim Asy’Ari terus berjuang untuk kebebasan bangsanya. Beliau mendirikan organisasi Islam yang bernama Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926. NU menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan.
KH. Hasyim Asy’Ari juga memiliki peran dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Beliau adalah anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang bertugas untuk merumuskan dasar negara Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia, KH. Hasyim Asy’Ari terus berjuang untuk memperjuangkan hak-hak umat Islam dan membangun bangsa. Beliau menjadi salah satu pendiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang bertugas dalam mengatur dan melindungi kepentingan umat Islam di Indonesia.
Warisan KH. Hasyim Asy’Ari dalam sejarah 10 November sangatlah besar. Beliau adalah sosok yang gigih dan penuh semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Peran beliau sebagai seorang ulama dan tokoh pergerakan nasional sangat berpengaruh dalam perjalanan sejarah bangsa ini.***
Editor: Hadi Jakariya
Tidak ada komentar