Tragedi Pengeroyokan di Lampung Timur, Kisah Pilu Keluarga Tedy Firmansyah

Hadi Jakariya
30 Nov 2023 10:40
3 menit membaca

FREENTALK – Suasana duka masih menyelimuti Dusun III, Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, menyusul kematian tragis Tedy Firmansyah yang menjadi korban pengeroyokan pada Selasa, 28 November 2023. Pada hari ketiga setelah kejadian memilukan tersebut, keluarga Tedy, yang terdiri dari kedua orang tua dan saudara-saudaranya, masih terpukul dan berduka cita.

Raut wajah mereka penuh kesedihan, tampak sembab, dan mata berkaca-kaca, mencerminkan ketidakpercayaan atas kepergian Tedy akibat tindakan brutal beberapa remaja sebaya. Sri Lestari, kakak kandung Tedy yang berusia 31 tahun, menceritakan kejadian pada Minggu, 26 November 2023, sekitar pukul 03.00. Saat itu, Tedy pulang menggunakan sepeda motor seperti biasa.

Sri membuka pintu dan menyaksikan adiknya masuk ke dalam rumah tanpa adanya tanda-tanda mencurigakan.

“Tidak ada tanda mencurigakan saat itu. Seperti biasa, saya membuka pintu, adik saya masuk, dan kami pun pergi tidur,” ungkap Sri Lestari di rumahnya.

Namun, kejadian tragis itu berawal saat keluarga tersebut bangun pada pukul 05.00, dan Tedy tidak terlihat bangun. Mengira bahwa adiknya masih tidur karena kebiasaan bangun kesiangan, keluarga tidak segera membangunkannya. Hingga pukul 15.00, Tedy tetap tidak terbangun.

Sri mencoba membangunkan adiknya, namun teriakan histeris keluar dari mulutnya ketika menyadari bahwa Tedy sudah tidak bernyawa di ranjangnya.

“Saya teriak sekuat mungkin melihat adik saya sudah kaku. Tetangga yang mendengar teriakan saya berlarian mendatangi rumah kami,” akunya sambil menangis.

Setelah diperiksa, tubuh Tedy terungkap memiliki luka lebam di wajah dan luka di bagian belakang kepala. Keluarga curiga bahwa kematian Tedy disebabkan oleh kekerasan yang dilakukan orang lain.

“Kami segera melapor ke kantor polisi yang hanya berjarak 500 meter dari rumah kami. Adik kami dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan visum,” kata Sri Lestari.

Hasil penyelidikan polisi mengungkap bahwa kematian Tedy, pemuda berusia 18 tahun, akibat dari peristiwa pengeroyokan di depan toko swalayan (Indomart) di Desa Mulyosari pada Minggu, 26 November 2023, sekitar pukul 02.00.

“Sebelum korban pulang, terjadi perkelahian di depan Indomaret.Tiga orang pengeroyok korban sudah kami amankan, satu masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),” ungkap Kanit Reskrim Polsek Pasir Sakti, Brigpol Leo Ecardo.

Motif perkelahian tersebut diduga berasal dari ketersinggungan akibat ucapan-ucapan yang terlontar selama peristiwa tersebut, dipicu oleh pengaruh minuman keras.

“Dampak dari ketersinggungan itu, perkelahian pun terjadi. Menurut keterangan saksi, korban mencoba membantu rekannya yang dipukul oleh seorang remaja bernama Arifin (19),” jelas Leo.

Ketika korban berusaha melawan, dua rekannya, Misdiono dan Hidayat, langsung memukul Tedy hingga terjatuh, kepala belakangnya terbentur batu.

“Setelah perkelahian dilerai oleh beberapa orang, mereka pulang ke rumah masing-masing, termasuk korban,” tambah Leo.

Kini, ketiga pelaku pengeroyokan, Arifin, Misdiono, dan Hidayat, sudah diamankan dan berpotensi dijerat dengan pasal 170 KUHP. Masyarakat setempat masih berduka atas kehilangan Tedy Firmansyah yang menjadi korban peristiwa tragis tersebut.***


Editor: Hadi Jakariya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    x
    x